Senin, 30 Agustus 2010

Semangkuk Sup Iga




Dearest Ayah Riza,
Kemarin Bunda makan siang dengan sup iga *iya,bunda ga puasa kemarin :p*
Sup iganya enak sekali.
Rasanya hampir mirip dengan sup iga yang dibuat mbak par.

Seketika itu juga, Bunda jadi teringat Ayah
Ingat saat Ayah dengan berbinar-binar menghabiskan sup iga itu dan langsung bilang enak.
Jarang-jarang Ayah sedemikian suka sama sayur buatan mbak Par, selain sayur bobor daun talas *bener ga ya, Bunda lupa nama daunnya*
Setelahnya, Ayah sering sekali request sup iga.
Tapi sayang, karena jarang dapat iga dan kalau ada pun banyakan tulangnya, kita jadi jarang masak sup itu.

Dearest Ayah,
Bunda ga sangka, kalo semangkuk sup iga yang bunda makan membawa kembali kenangan atasmu.
Semangkuk sup iga itu membuat rindu membuncah.
Iya, Ayah, Bunda begitu merindumu...
Gak papa kan, Yah, klo Bunda kangen?

Dearest Ayah,
Semoga di sana, Ayah dapat sup iga terenak ya
Bahagialah di sana ya, Ayah
Bunda yakin, kerinduan ini tersampaikan pada Ayah lewat doa.

Oya, Ayah,doa Aisha, anak kita tercinta, juga terdengar sampai sana kan?
Dia sudah bisa menghafalnya dan fasih melafalnya.
Kemarin pun dia nginep di sekolah ikutan pesantren kilat.Ayah pasti bangga sama Aisha :)

Dearest Ayah,
Semangkuk sup iga ini sudah Bunda habiskan.
Tapi semua kenangan indah bersamamu baru saja mulai berputar di kepalaku :)
Dan akan kunikmati semua dengan senyum :)

Dearest Ayah,Miss you so much...



*teriring doa buat Almarhum suamiku tercinta...*

Tidak ada komentar: