Minggu, 12 Desember 2010

makin terintimidasi

Senin, 29 November 2010

Minggu, 28 November 2010

Standar Kebahagiaan

Tulisan ini terinspirasi dari kejadian yang terjadi akhir-akhir ini
Di saat saya menyadari, betapa berbedanya saya dibanding dengan anggota keluarga saya
Jujur, saya juga masih bingung, kenapa saya berbeda
Toh adik saya juga besar di lingkungan yang sama
Tapi kenapa saya bisa berbeda?

So, saya coba menelusuri apa-apa aja yang bikin saya terlihat beda
Sampai akhirnya, saya berkesimpulan pada satu hal
Yang bikin saya beda adalah standar kebahagiaan saya...
*lha iya laaaaaah...standar kebahagiaan orang dimana-mana juga bedaaaaaa, hihhihi*
Tapi gak papa deh, mungkin lama-lama, keliatan bedanya dimana sama orang-orang *makin gak jelas dot com*

Satu,
Keluarga saya seneng rame-rame, sementara saya lebih menyukai kesendirian
Well, bukannya saya suka sendirian terus, tapi saya lebih suka kalo ada suatu waktu yang memungkinkan saya sendirian aja.
Entah buat baca, entah buat nonton tivi, entah buat nulis, entah buat mantengin komputer, atau maen game.
I menghargai kesendirian seperti menghargai kebersamaan

Dua,
Saya sangat menghargai pertemanan, buat saya, teman adalah keluarga.
Sepertinya, hal ini sulit diterima oleh keluarga inti saya.
Saya menghargai teman-teman sebagaimana saya menghargai keluarga
Mereka adalah tempat saya bercerita saat saya gak bisa cerita sama keluarga saya
Mereka sama membantunya saat saya kesusahan, sama seperti keluarga
Yaaah, mungkin saya juga terlalu jaim sama keluarga saya
Saya pengen keliatan selalu baik-baik saja di depan keluarga karena gak mau mereka kuatir
Sementara, kalo sama teman-teman, saya bisa keluarkan apa saja
Aneh memang ya saya ini, hehehehe...

Tiga,
Saya bahagia bila bekerja di lingkungan yang tidak formal, sementara, keluarga sangat menghargai pekerjaan yang dilakukan di lingkungan formal (baca: BUMN atau PNS)
Saya memulai pekerjaan (yang gak pernah dianggap sebagai pekerjaan) di sebuah LSM kesehatan.
Saya bekerja (dan bermain, hehehehe) sebagai fasilitator di LSM itu.
Minatku terhadap kesehatan dan psikologi pun terasah di situ
Semua oranng di situ bebas berekspresi tanpa takut dihakimi
Tempat itulah, untuk pertama kali, membiarkan aku untuk jadi diriku sendiri
Gak perlu pake topeng apapun
Tempat itu adalah tempat katarsisku
Sampai akhirnya, aku pun ketemu jodohku...
Tapi, karena alasan yang sudah disebutkan di atas...
Demi restu dari orang tua
Harus aku tinggalkan tempat indahku itu
Dan bekerja dilingkungan yang harus "sendiko dawuh"
Yang semua aktivitasnya berdasarkan "atasan-bawahan"
Dan bahkan untuk ide pun, bila posisi masih berada di bawah, adalah suatu barang haram
Gak usah sampe ide deh, menjadi seorang bawahan yang "pintar" adalah suatu kesalahan
Buat saya kerja di BUMN, atau yang anaknya BUMN, memuakkan walaupun hal itu buat orang lain adalah suatu kebanggaan dan kebahagian
(hehehe,makin aneh ya :D)

Setelah ayah tiada, saya sempat kembali ke tempat itu
Tapi setelah dibiarkan 1 tahun bersenang-senang
Keluarga meminta saya untuk resign dari tempat itu
Akhirnya, saya pun keluar dari tempat itu
Tempat itu bukan gak ada cacatnya
Tempat itu bukan gak ada dukanya, tapi buat saya, tempat itu lebih ok dari tempat saya bekerja di mana pun juga
Buat saya, tempat itu adalah bahagia saya :)

Empat,
Saya suka melanglang buana, apalagi kalo gratisan. Keluarga saya cukup bahagia dengan berdiam di rumah.
Dari dulu saya bercita-cita untuk bisa bekerja sekaligus travelling
Di tempat saya dulu, hal itu dimungkinkan
Selama satu tahun bekerja kembali di tempat itu, saya sudah jalan-jalan eh kerja sampai keluar pulau jawa.
Tapi, hal itu tidak terlihat seperti bekerja buat keluarga saya
Jadi, ya, saya harus cari kerja yang duitnya banyak dan ditabung buat jalan-jalan

Lima,
Saya orang bebas, gak terlalu suka terikat. Keluarga saya punya pemahaman, bahagia itu harus berendeng-rendeng kemana-mana.
Saya gak pernah merasa keberatan kalo suami ada dimana-mana
Saat saya butuh seseorang, saya cukup punya keyakinan saja bahwa dia ada di sana
Saya gak takut dia serong atau selingkuh, karena itu adalah ujian buat kami
Dan kalau dia jatuh cinta sama seseorang yang bukan saya, saya rela melepasnya karena hal itu berarti membebaskannya untuk bahagia. Dan saya, bukanlah orang yang membuatnya bahagia. Dan itu tidak berarti saya gagal membuatnya bahagia, karena setiap orang bertanggung jawab atas kebahagiaannya sendiri.
Haha, lagi-lagi, saya merasa, saya benar-benar aneh ya
*ini keanehan datang dari mana sih ya??? heran*

Well, itu baru beberapa yang aneh
Masih banyak aneh-aneh lainnya
tapi, dimana saya sekarang berada dan bekerja dan hidup dan bersama siapa, bagaimanapun juga adalah pilihan yang memang harus dibuat dan harus dijalani.
Seperti kata Aa' Gym, kalo nasi udah jadi bubur, ya dijadiin aja bubur ayam biar lebih enak dan lebih mahal daya jualnya... hehehehe
Doakan saya berhasil bikin bubur ayam ya...

Semangaaaaaaat...!

*tulisan yang dibuat dalam rangka katarsis



Senin, 22 November 2010

bahagiamu adalah milikmu

Selasa, 12 Oktober 2010

Mimpi Buruk

Tadi pagi terbangun karena mendapat mimpi buruk
Rasanya gak enak banget bangun gara-gara terkaget-kaget gitu
Kaget karena adegan di mimpi ada kagetnya dan ada syoknya
Pas bangun, rasanya capek banget

Gak berasa juga, hal itu ngaruh ke mood.
Jadi berasa mood gak enak aja seharian.
Dan kalo lagi mood gak enak gitu, bawaannya jadi kangen ayah riza
gak tau kenapa ya, kok rasanya ayah riza bisa jadi obat penenang di setiap gundah yang ada.

*sigh*
Apa sih yang salah...?
Bingung...

Senin, 11 Oktober 2010

Mimpi Buruk

Tadi pagi terbangun karena mendapat mimpi buruk
Rasanya gak enak banget bangun gara-gara terkaget-kaget gitu
Kaget karena adegan di mimpi ada kagetnya dan ada syoknya
Pas bangun, rasanya capek banget

Gak berasa juga, hal itu ngaruh ke mood.
Jadi berasa mood gak enak aja seharian.
Dan kalo lagi mood gak enak gitu, bawaannya jadi kangen ayah riza
gak tau kenapa ya, kok rasanya ayah riza bisa jadi obat penenang di setiap gundah yang ada.

*sigh*
Apa sih yang salah...?
Bingung...

Mungkinkah Tanpa Pelicin?

Akhir-akhir ini akrab banget sama yang namanya pelicin...
Berawal dari melaksanakan tugas di tempat yang baru, dimana aku harus turun ngurus dokumen perusahaan dan harus ke sebuah instansi pemerintah.
Di sana diketemukan dengan orang pemerintah yang biasa mengurus hal seperti ini
Di kantornya ada prosedur yang tertulis
tapi, in the name of fastness or so on, ada harga yang harus dibayar untuk tidak melalui berbagai macam persyaratan itu.
Dan, walaupun persyaratan yang dibawa sudah lengkap tapi gak mau nunggu lama supaya semua beres, sejumlah uang hasil tawar-menawar pun berpindah tangan kepada pegawai pemerintah itu.
Miris, but... That's the reality...

Lagi-lagi masih soal pekerjaan di kantor.
Masih harus berurusan dengan instansi pemerintah yang berbeda dengan yang diceritakan di atas.
Diinstansi ini, sistemnya sudah mulai sempurna.
Hubungan antara uang dengan manusianya  sudah diminimalisir dengan langsung menggunakan pembayaran di bank.
Tapi, sesudahnya, masih tetap ada orang yang mencari celah untuk mencari tambahan.
Dan buat orang yang gak tau, mudah sekali untuk membayar sejumlah uang dengan harapan bisa menambah kecepatan proses tersebut.
Padahal, kecepatan yang ditambah gak banyak-banyak amat.
Mungkin kalo ada perkara, pelicin baru berperan besar.
Kali ini, saya harus melanjutkan pekerjaan orang sebelum saya, jadi mau gak mau, saya harus membiarkan perpindahan pelicin itu ke tangan orang yang mendapatkan "celah" itu untuk sesuatu yang tidak terlalu berpengaruh.
Yaaaah, namanya juga pelicin... emang dia licin banget :D *gak nyambung dot com*

Terakhir tentang pelicin...
Bulan-bulan kemarin kan lagi rame-ramenya bukaan lowongan kerja di instansi pemerintah
Dan rame pula tawaran ke aku untuk masuk jadi pegawainya
Harganya bervariasi, mulai dari 80juta - 25juta
Dibayar setelah masuk

Duuuuuuh....
Ada gak sih yang gak perlu pake beginian kalo urusan sama pemerintah?
Kapan bangsa bisa majuuuu...
Dan sampe kapan saya bisa bertahan dengan idealisme saya ya?
Karena, atas nama desakan kebutuhan, saya mulai tergoda jugaaaaa

 

Minggu, 10 Oktober 2010

Mungkinkah Tanpa Pelicin?

Akhir-akhir ini akrab banget sama yang namanya pelicin...
Berawal dari melaksanakan tugas di tempat yang baru, dimana aku harus turun ngurus dokumen perusahaan dan harus ke sebuah instansi pemerintah.
Di sana diketemukan dengan orang pemerintah yang biasa mengurus hal seperti ini
Di kantornya ada prosedur yang tertulis
tapi, in the name of fastness or so on, ada harga yang harus dibayar untuk tidak melalui berbagai macam persyaratan itu.
Dan, walaupun persyaratan yang dibawa sudah lengkap tapi gak mau nunggu lama supaya semua beres, sejumlah uang hasil tawar-menawar pun berpindah tangan kepada pegawai pemerintah itu.
Miris, but... That's the reality...

Lagi-lagi masih soal pekerjaan di kantor.
Masih harus berurusan dengan instansi pemerintah yang berbeda dengan yang diceritakan di atas.
Diinstansi ini, sistemnya sudah mulai sempurna.
Hubungan antara uang dengan manusianya sudah diminimalisir dengan langsung menggunakan pembayaran di bank.
Tapi, sesudahnya, masih tetap ada orang yang mencari celah untuk mencari tambahan.
Dan buat orang yang gak tau, mudah sekali untuk membayar sejumlah uang dengan harapan bisa menambah kecepatan proses tersebut.
Padahal, kecepatan yang ditambah gak banyak-banyak amat.
Mungkin kalo ada perkara, pelicin baru berperan besar.
Kali ini, saya harus melanjutkan pekerjaan orang sebelum saya, jadi mau gak mau, saya harus membiarkan perpindahan pelicin itu ke tangan orang yang mendapatkan "celah" itu untuk sesuatu yang tidak terlalu berpengaruh.
Yaaaah, namanya juga pelicin... emang dia licin banget :D *gak nyambung dot com*

Terakhir tentang pelicin...
Bulan-bulan kemarin kan lagi rame-ramenya bukaan lowongan kerja di instansi pemerintah
Dan rame pula tawaran ke aku untuk masuk jadi pegawainya
Harganya bervariasi, mulai dari 80juta - 25juta
Dibayar setelah masuk

Duuuuuuh....
Ada gak sih yang gak perlu pake beginian kalo urusan sama pemerintah?
Kapan bangsa bisa majuuuu...
Dan sampe kapan saya bisa bertahan dengan idealisme saya ya?
Karena, atas nama desakan kebutuhan, saya mulai tergoda jugaaaaa


Selasa, 05 Oktober 2010

Kaca

Mungkin aku tampak seperti karang
Tegar berdiri tak terkalahkan
Namun aku hanya sekeping kaca
Yang pecah bila terluka
Mungkin aku tampak seperti batu
Yang kokoh tak tertandingi
Namun aku tak ubahnya buih yang berlarian di pantai
Yang terburai terhantam sang karang
Saat ini aku terluka
Pecah
Luluh
Lantak
Terserak
Aku hanya seperti karang
Tapi aku cuma
Kaca

Adakah yang menyadarinya?

*dikutip dari sini

Kaca

Mungkin aku tampak seperti karang
Tegar berdiri tak terkalahkan
Namun aku hanya sekeping kaca
Yang pecah bila terluka
Mungkin aku tampak seperti batu
Yang kokoh tak tertandingi
Namun aku tak ubahnya buih yang berlarian di pantai
Yang terburai terhantam sang karang
Saat ini aku terluka
Pecah
Luluh
Lantak
Terserak
Aku hanya seperti karang
Tapi aku cuma
Kaca

Adakah yang menyadarinya?

*dikutip dari sini

aku rindu melihat awan putih dari jendela pesawat... membawaku terbang tingiii... dan jauuuh...

Senin, 04 Oktober 2010

Bad Mood Luar Biasa

Pagi ini, mungkin karena kebawa mendung, suasana hati saya jadi ikutan mendung
Padahal saya beneran gak tau kenapa suasana hati bisa jadi acur-ancuran gini
APpa mungkin karena kepala saya lagi penuh
Apa karena saya "merindukan" sesorang atau sesuatua
Entahlah...

Sepertinya, hari ini yang jelas adalah "ketidakjelasan"

Hehehe

Minggu, 26 September 2010

Pms oh pms

Sabtu, 11 September 2010

Wedding Songs List

Saudara-saudara,
Sahabat sebangsa dan se-MP *hihihi*
Terinspirasi dari postingannya Boss Eddy eh Mbak Duk Eddy di sebelah...
Saya jadi inget harus menyusun list untuk Wedding Song...

Kalo boleh, saya mau dong berbagi cerita tentang lagu-lagu romantis kenangan dari sahabat-sahabat MP. Sapa tau nanti bisa dimasukkan dalam wedding songs list saya.

Mohon bantuannya ya...

Midnight Spaghetti

Lebaran-lebaran ngeliat makanan dimana-mana
Lemari makan dan kulkas penuh terus
Sampe eneg liatnya

Banyak makanan bukan berarti kita masak besar sih
Kebanyakan malah kiriman dari tetangga-tetangga
Mulai dari setoples kuku macan sampe setoples manisan buah atap.
Mulai dari rendang sampe sayur godog pepaya beserta ketupat.
Belum lagi sayur godog labu siyem, sambal goreng telor dan tak ketinggalan opor ayam buatan mama.
Semua ada di meja makan, menunggu disantap.
Tapi, alhamdulillah, masakan tersebut termakan karena cukup banyak tamu yang berkenan untuk makan di rumah. Sehingga, masakan mama dan masakan ratu (ora tuku = tidakk beli :p) itu hampir habis.

Hari kedua lebaran, saudara-saudara dari pihak papa kumpul di rumah.
Mama masak lagi. Masakannya simpel saja.
Bakso iga dan rawon.
Masakan kiriman masih tetap datang. Kali ini menunya Spaghetti Bakso Saus Daging. Adik yang masak.
Sampai acara selesai, makanan hampir tak bersisa kecuali si spaghetti.
Masakan yang berlebih seperti rawon, langsung dibagikan ke tetangga. Tapi masih tetap ada di spaghetti yang tinggal satu porsi dan karena lemari makan masih penuh, si spaghetti itu masih di meja makan.
Saya yang tidur paling akhir bertanggung jawab mengurus makanan.
Karena kasihan lihat spaghetti yang ga kebagian tempa di lemari makan.
Akhirnya saya ambil piring dan menyimpan spaghetti di perut saja, hehehe..
So, it's really a midnight spaghetti..
And bye-bye diet banget deh.

Moral of the story:
Belilah lemari makan yang cukup untuk menyimpan makanan dan punya tetangga yang banyak juga supaya bisa bagi-bagi makanan. Hehehe...

Akhirul kata,
Saya dan Aisha, juga Veiko mengucapkan:
*** Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H ***
Taqabballallahu mina wa minkum
Shiyamana wa shiyamakum
Minal 'aidin wal faidzin
Mohon maaf lahir dan bathin.
Semoga kita semua masih dapat berjumpa dengan ramadhan tahun berikutnya...

Kamis, 02 September 2010

Sekencang apa ya?

Lagi gelayutan di transj. Kanan kiri saya mbak-mbak yang dengerin lagu pake earphone *bener ga sih namanya earphone*. Yang satu lagunya Waka-waka Shakira, yang satunya lagu mellow... Yang pusing saya karena denger dua lagu yang beda... Heran, sekenceng apa volumenya sampe tetangga bisa denger ya? Ga sakit tuh kupingnya?

dan Aishaku sekarang demam... 39,2... sakit perut... Aduh, nak... Maafkan bunda ya... Cepat sembuh ya, cinta...

Senin, 30 Agustus 2010

Semangkuk Sup Iga




Dearest Ayah Riza,
Kemarin Bunda makan siang dengan sup iga *iya,bunda ga puasa kemarin :p*
Sup iganya enak sekali.
Rasanya hampir mirip dengan sup iga yang dibuat mbak par.

Seketika itu juga, Bunda jadi teringat Ayah
Ingat saat Ayah dengan berbinar-binar menghabiskan sup iga itu dan langsung bilang enak.
Jarang-jarang Ayah sedemikian suka sama sayur buatan mbak Par, selain sayur bobor daun talas *bener ga ya, Bunda lupa nama daunnya*
Setelahnya, Ayah sering sekali request sup iga.
Tapi sayang, karena jarang dapat iga dan kalau ada pun banyakan tulangnya, kita jadi jarang masak sup itu.

Dearest Ayah,
Bunda ga sangka, kalo semangkuk sup iga yang bunda makan membawa kembali kenangan atasmu.
Semangkuk sup iga itu membuat rindu membuncah.
Iya, Ayah, Bunda begitu merindumu...
Gak papa kan, Yah, klo Bunda kangen?

Dearest Ayah,
Semoga di sana, Ayah dapat sup iga terenak ya
Bahagialah di sana ya, Ayah
Bunda yakin, kerinduan ini tersampaikan pada Ayah lewat doa.

Oya, Ayah,doa Aisha, anak kita tercinta, juga terdengar sampai sana kan?
Dia sudah bisa menghafalnya dan fasih melafalnya.
Kemarin pun dia nginep di sekolah ikutan pesantren kilat.Ayah pasti bangga sama Aisha :)

Dearest Ayah,
Semangkuk sup iga ini sudah Bunda habiskan.
Tapi semua kenangan indah bersamamu baru saja mulai berputar di kepalaku :)
Dan akan kunikmati semua dengan senyum :)

Dearest Ayah,Miss you so much...



*teriring doa buat Almarhum suamiku tercinta...*

Semangkuk Sup Iga

Dearest Ayah Riza,
Kemarin Bunda makan siang dengan sup iga *iya,bunda ga puasa kemarin :p*
Sup iganya enak sekali.
Rasanya hampir mirip dengan sup iga yang dibuat mbak par.

Seketika itu juga, Bunda jadi teringat Ayah
Ingat saat Ayah dengan berbinar-binar menghabiskan sup iga itu dan langsung bilang enak.
Jarang-jarang Ayah sedemikian suka sama sayur buatan mbak Par, selain sayur bobor daun talas *bener ga ya, Bunda lupa nama daunnya*
Setelahnya, Ayah sering sekali request sup iga. Tapi sayang, karena jarang dapat iga dan kalau ada pun banyakan tulangnya, kita jadi jarang masak sup itu.

Dearest Ayah,
Bunda ga sangka, kalo semangkuk sup iga yang bunda makan membawa kembali kenangan atasmu
Semangkuk sup iga itu membuat rindu membuncah
Iya, Ayah, Bunda begitu merindumu...
Gak papa kan, Yah, klo Bunda kangen?

Dearest Ayah,
Semoga di sana, Ayah dapat sup iga terenak ya
Bahagialah di sana ya, Ayah
Bunda yakin, kerinduan ini tersampaikan pada Ayah lewat doa.

Oya, Ayah,
Doa Aisha, anak kita tercinta, juga terdengar sampai sana kan?
Dia sudah bisa menghafalnya dan fasih melafalnya.
Kemarin pun dia nginep di sekolah ikutan pesantren kilat.
Ayah pasti bangga sama Aisha :)

Dearest Ayah,
Semangkuk sup iga ini sudah Bunda habiskan.
Tapi semua kenangan indah bersamamu baru saja mulai berputar di kepalaku :)
Dan akan kunikmati semua dengan senyum :)

Dearest Ayah,
Miss you so much...

*teriring doa buat Almarhum suamiku tercinta...*

Kamis, 19 Agustus 2010

Aku ingin menangis...

Selasa, 17 Agustus 2010

Minggu, 15 Agustus 2010

Hospital Camp

Ini cerita di akhir juli kemarin, waktu saya, adik saya dan Aisha harus nge-camp di RS gara-gara kalah sama nyamuk DB :p

Awalnya, di hari Minggu di akhir Agustus, saya demam sampai lewat 38 derajat.Kepala pusing, tenggorokan sakit. Saya pikir radang tenggorokan karena saya kecapekan. Saya minum parasetamol buat turun panas dan bikin kepala saya agak tenang. Setelah diterapi, saya pun pamit tidur. Saya agak kuatir hari Senin tidak bisa masuk kantor baru karena sakit ini.

Ternyata, hari Senin, saya bangun dengan badan yang delicious, hehehe... Langsung manjur. Saya bangun udah gak pake demam, gak pake pusing, hanya agak sedikit sakit tenggorokan. Tapi saya tetap bawa parasetamol ke kantor. Kuatir kumat lagi karena biasanya saya butuh waktu 3 hari untuk pulih dari radang tenggorokan.
Benar saja, hari Senin siang, saya merasa kepala pusiiing banget jadi mesti konsumsi parasetamol lagi. Tapi setelah minum, semua normal lagi sampe hari Selasa.
Selasanya saya masuk kantor seperti biasa. Gak ada keluhan. Suhu badan pun normal.
Tapi mnjelang sian, kepala saya mendadak sakit lagi. Kali ini saya pikir saya kelaparan karena belum makan.
Setelah mencarikan Sasha alas makan di C4, saya segera makan. Tapi sakit kepala gak juga mereda. Saya minum parasetamol lagi. Tapi tidak terlalu membantu.
Saat pulang, di transj, kepala saya sangat sakit. Tapi lagi-lagi, sakit kepala gak pergi juga. Begitu sampe rumah, aku langsung istirahat dan tidur.
Hari Rabu pagi, saya benar-benar terkapar. Kepala yang sakit banget, demam yang lewat 38 derajat dan kedinginan yang amat sangat.
Segera saya kirim e-mail ke kantor minta ijin sakit.
Karena sakit kepala yang amat sangat, saya minum semua obat (hehehe,buat diri sendiri gak RUM banget :D)
Saya pakai jaket, celana training dan kaos kaki untuk mencegah kedinginan, padahal saya lagi demam.
Saya minum air banyak-banyak plus mandi air hangat biar demamnya turun. Tapi ternyata cuma setelah mandi yang membuat saya merasa agak lebih enak.
Sakit kepala yang aneh ini membuat saya curiga saya kena DBD karena beberapa waktu lalu ada murid mama yang langsung DSS dan dia mengeluh sakit kepala hebat.
Tapi yang bikin ragu, di sekeliling rumah gak ada yang kena DBD dan saya baru demam hari ini.
Menjelang siang, saya makin demam, saya minum parasetamol lagi. Untunnya parasetamol kali ini cukup ampuh. Sakit di kepala saya agak berkurang.
Saya diantar ayah ke klinik untuk minta surat rujukan dan setelahnya langsung menuju ke RSPP.
Sampe di RSPP, begitu kena AC, saya langsung menggigil lagi. Saya minta diantar ke IGD karena saya sangat kedinginan. Sampai di IGD saya langsung diinfus. Demam saya sampai 40,2 derajat. Sakit kepala yang agak memudar jadi sakit lagi. Setelah diinfus, darah saya langsung dicek. Kalau tidak salah trombosit saya masih bagus saat itu, masih 157.000an. Saya suspect DB. Melihat gejala yang ada, ayah minta untuk dirawat inap untuk observasi. Setelah diinfus, demam saya masih belum bergeming dari angka 40.
Besoknya, darah saya diambil lagi. Demam sudah turun ke angka 39. Trombosit saya sudah turun ke angka 97000. Setelah di angka 97000, ambil darahnya sehari 2x, hiks hiks.
Trombosit saya terendah adalah 23000. Cuma saya gak bisa cerita apa yang terjadi, soalnya yang saya inget, saya cuma pengen tiduuuuuuuur terus.
Yang saya inget, saya dicekokin jus jambu sama sari kurma. Sempet dirotgen karena sesak napas dan batuk-batuk tapi hasilnya bagus, gak ada kebocoran, walaupun masih agak sesak. Infus kayaknya cepet banget abisnya. Saat trombosit turun ke 23000, saya gak boleh sikat gigi ataupun menggaruk kuping. Katanya hal ini mencegah perdarahan. Saya pun gak boleh turun dari tempat tidur. Trombosit 23000 itu bertahan sampai 2 hari.  Trombosit akhirnya naik perlahan ke angka 29000 dan akhirnya bisa keluar setelah trombositnya 120.000. Total jendral perawatan 9 hari yang penuh dengan sesak dan muaaaal luar biasa.
Oya, setelah 3 hari dirawat, aku denger berita adikku dirawat di RS yang berbeda dengan diagnosa yang sama. Sama-sama DB, padahal kita beda rumah (apa DBD menular lewat bb ya? soalnya saya pas sakit ngobrol melulu sama dia, hehehe ). Tapi untungnya dia cuma sebentar dirawat. Hanya 4 hari dan trombositnya tidak sempat di bawah 100.000.
Begitu pulang dari RS, saya harus menghadapi Sha yang demam juga, karena sudah 3 hari demam, Sha cek darah ke RS. Dan ternyata positif DB juga. Karena saya masih belum terlalu pulih dan gak bisa jaga asupan sasha apalagi sampe begadang, akhirnya Sha pun ikut dirawat. Alhamdulillah Sha dirawat 5 hari saja dan trombositnya juga gak terlalu banyak turun.
So, kalo ditotal jendral, saya nginep di rumah sakit sampe 14 hari
Sampe hapal sama rumah sakitnya, hehehe.
Mudah-mudahan gak lagi-lagi deh segitu lamanya.
*btw, kenapa sampe sekarang masih sesak ya?*


Rabu, 11 Agustus 2010

Batman..eh Batwoman :p

Kalo saya ini binatang, mungkin saya termasuk kelompok kelelawar atawa orang jawa bilang "bat".
Berhubung saya ini orang dan gak mau nyaingin ketenarannya Batman, maka saya bilang aja saya adalah "batwoman"
Kok bisa begitu?

Kelelawar itu kan binatang yang melek malem dan tidur siangnya.
Nah, saya juga sejenis itu, walau kalo udah siang jarang juga tidurnya, tetep aja melek juga.

Saya paling gak bisa tidur sore-sore kecuali saat udah ngantuk banget. Sorenya saya pun jam 10an.
Jam tidur normal saya biasanya antara jam 12 atau jam 1 dini hari.
Saya betah mengerjakan sesuatu atau belajar sampai dini hari.
Tapi gak pernah bisa sukses pake kiat belajar orang-orang yang tidur dulu terus bangun dini hari buat ngelanjutin belajar,soalnya bakal ketiduran di tengah-tengah pelajaran. Daripada begitu, saya lebih tahan ga tidur sama sekali.
Saya juga paling repot kalo disuruh bangun pagi.
Dan baru "panas" kalo menjelang sore.

Waktu kerja di kantor kemarin, saya gak masalah sama waktu kerja karena sangat sesuai dengan ritme saya. Tapi gak cocok sama orang rumah. Lha wong saya baru berangkat kerja jam 10 pagi dan sampe rumah jam 10 malem. Jadi kena proteslah saya.

Sekarang, di kantor yang baru, saya harus masuk kerja jam 7. Harus berangkat dari rumah jam stengah 6 pagi.
Saya bener-bener teler,hehehe.
Keuntungannya, paling lama saya sampe rumah jam 6 sore. Itulah yang disambut baik sama orang rumah.
Padahal saya ga merasa bisa maksimal di kantor. Lha wong baru mulai "panas" setelah waktunya pulang, hihihi

Dasaaaar, batwoman...

*ditulis ngasal biar gak ngantuk karena baru bisa tidur jam 1 dan ga boleh tidur abis saur biar gak telat*

Senin, 09 Agustus 2010

Sandal Baru

Tadi pagi setelah antar Sha sekolah, saya minta diantar ojeknyaSha ke klinik di Halim karena harus bikin surat rujukan ke RSPP.

Dalam perjalanan sepulang dari klinik, pak Rusli ojek bilang sama saya:
"Ika, kemarin alhamdulillah bener saya dapat amplop (ongkos ojek Sha sebulan) itu. Saya langsung beliin sendal baru. Saya udah lama banget ga punya sendal. Maklum, kadang rejeki baru dapet 2-3 hari narik. Saya bisa bayar listrik juga tuh kemaren. Istri saya seneng juga, Ka, soalnya ada yang dipegang tiap bulan." Begitu ceritanya dengan ceria.
Saya terharu dengar ceritanya.
Betapa dia terbantu oleh bayaran yang tak seberapa dari saya.
Ceritanya menyadarkan saya, bahwa saya adalah orang yang beruntung dan harus selalu bersyukur.

Pak Rusli orang yang baik dan berpendidikan. Dulu beliau sempat sekolah ikip di Bandung, sayang tidak selesai. Akhirnya, beliau menarik ojek.

Anaknya terbilang banyak. Ada 4 dengan jarak yang tak terlalu jauh. Saat ini ada 2 orang yang belajar juga di sanggar.

Terima kasih, pak Rusli
Terima kasih untuk mengingatkan saya untuk selalu bersyukur.
Terima kasih juga untuk memberi semangat saya untuk mencari rejeki lebih supaya dapat membantu lebih banyak orang yang membutuhkan :)

Sabtu, 07 Agustus 2010

My First Parents Meeting

Pagi ini jam 8, parents dari anak-anak PG dan TK GIS Condet dikumpulin buat meeting.
Kalo diliat dari jadual di undangan, kayaknya parents meetingnya tuh kayak kumpul orang tua dan guru trus dikasih pengarahan gitu.

So, hari ini Sha udah ribut nyuruh Bunda siap-siap.
"Bunda, kata Ms. Ririn dan Ms. Rina gak boleh terlambat. Gitu tuh gaya Sha kasih komando,hehe... Padahal itu masih pagi dan jarak sekolah Sha sama rumah cuma 15 menit kalo pake macet.

Jam 7.45, Bunda udah isi absen di sekolah Sha dan langsung diarahkan untuk naik ke kelas Sasha. Di kelas, Bunda disambut guru-guru Sha (sekelas ada 2 guru). Mereka langsung menunjukkan ruang kelas, hasil pekerjaan Sha, reward yang diperoleh Sha, alat-alat Sha, loker Sha, etc.
Karena Bunda datang pagi, kami diminta bu guru untuk membuat surat cinta buat Sha. Surat cinta itu dihias dan nantinya akan dibacakan oleh guru-guru untuk anak-anak. Langsung deh Bunda menggunting kertas, merangkai kata cinta buat Sha dan menghias kertas dengan bintang, glitter dan loves.

Selesai bikin surat cinta, bel berbunyi, tanda para orang tua harus kumpul di aula untuk pengarahan dari kepala sekolah. Setelah kumpul, baca ikrar (ini dilakukan oleh murid-murid setiap mau masuk kelas), mulailah perkenalan guru-guru mulai dari guru PG, TK, native speaker, guru komputer, iqro dan kreativitas. Guru-guru kelasnya cukup bersemangat dengan yel-yel kelasnya masing-masing. Guru kelasnya Sha termasuk yang kalem, cocok buat ngimbangin Sha yang kayak boneka Energizer supaya bisa agak kaleman dikit, hihihi.

Setelah perkenalan, pengarahan pokok-pokok kurikulum, kegiatan ekskul, dll, dsb, akhirnya parents dipisah berdasarkan tingkatnya. So, Bunda kumpul bersama parents TK B. Trus ngapain pada kumpul? Rapat lagi gituh? Ternyata enggak lho, kita malah diajak main sama guru englishnya, namanya Duncan.

Mr. Duncan masuk dengan membawa bakul isi sayuran hijau, nampan sayuran yang warna-warni dan nampan buah-buahan. Setelah greetings, Mr. Duncan nunjukin bayam dan tanya sama kita apa warnanya. Semua bisa jawab. Trus setelah nunjukin sayur yg semua hijau, dia beralih ke nampan sayuran berwarna. Dia nanya warna dan nanya apa nama sayuran itu. Di sesi ini, Bunda dapet 2 bintang lho, soalnya bisa jawab bahasa inggrisnya paprika dan nyebutin jumlah dan nama jeruk (hehehe,bangga nian Bunda dapat bintang). Di pelajaran bahasa inggris itu, Bunda dapet vocab baru, ternyata bahasa inggrisnya Salak adalah Snake Fruit *bunda norak deh*. Selama ini yang Bunda tau, salak itu sallaca. Bisa jadi sih beda negara beda nama juga.
Setelah main game tebak-tebak, barulah Mr. Duncan menjelaskan bahwa metode seperti itulah yang digunakannya untuk mengenalkan bahasa inggris kepada anak-anak termasuk mengenalkan grammar (misalnya singular dan plural: apple, two apples)

Setelah bahasa inggris, kita diajak main lagi sama bu guru. Kali ini membentuk huruf dengan badan. Seru juga lho. Banyak ayah dan bunda yang salah. Setelah main itu, bu guru menjelaskan bahwa metode itu yang dipakai untuk mengenalkan huruf. Ternyata, setiap permainan mengandung materi yang akan diajarkan kepada anak-anak.

Setelah bahasa, kita main pesona matematika. Setiap orang harus cari pasangan yang jumlah lingkaran di kalungnya sama. Gak boleh pake ngomong. Setiap orang harus menghitung. Karena sudah ketemu pasangannya, kita langsung ke kelas Sha lagi untuk menggambar.

Selesai menggambar, Bunda diminta membaca celoteh anak dan menempelkan puzzle foto anak di celoteh mereka. Bunda dengan cepat menemukan mangkuk isi foto Sha karena cengiran Sha yang khas. Lalu Bunda mulai menempel foto Sha. Oiya, Bunda diminta memberikan komentar atas celotehan Sha. Sha bilang "aku paling suka diajak ke hotel di Semarang dan di Bandung sama Bunda. Tapi, aku paling suka ke Bandung soalnya bisa naik kuda" *hihihi,Sha bisaaa aja*

Nah, setelah selesai puzzle foto, Bunda menikmati cream soup yang sudah disediakan di kelas sambil membahas kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan sepanjang hari itu serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan anak-anak sepanjang tahun ajaran ini.

Nah, di ujung acara, Bunda terpilih jadi koordinator kelas. Duh, gak kebayang bakal kayak apa Bunda jadi korlas, wong ga pernah kumpul sama ibu-ibu. Ya, doain aja biar sukses ya :p

Yang jelas, Bunda senang ikut kegiatan parents' meeting hari ini. Jadi tergambar jelas kegiatan Sha selama di sekolah. Kalau Bunda aja senang, pastilah Sha juga enjoy sama sekolahnya *pantes kemarin badannya panas pun dia ngotot ke sekolah*. Alhamdulillah guru-guru Sha baik dan komunikatif. Dan yang terpenting, apa yg kita ajarkan di rumah tidak terlalu jauh berbeda sehingga bisa berkesinambungan. Hasilnya pun sudah mulai terlihat pada Sha. Dia jadi lebih bisa berbagi dan sudah mau berdoa, hihihi. Pokoknya Alhamdulillah deh... Bunda yakin dengan dukungan semua pihak, Sha bisa mengeksplor dirinya dan kemampuannya bisa berkembang maksimal :)

Enjoy your school ya, cinta...
We love you :)

*ps: ayah riza, anak kita sudah besar... :) watch her from heaven ya :) sha-bun miss you and always love you... Ssst,we blow kisses for you too... Catch it yaaa :)

Senin, 19 Juli 2010

Cepetan Jam 4 Dooong...

Ternyata, bedanya kerja di tempat yang kita suka adalah kita suka gak ngeliatin jam.
Apalagi kalo pas kerjaan lagi banyaaak banget.
Pas kita nengok ke jam, ternyata sudah waktunya pulang.
Padahl kerjaan untuk hari itu belum selesai.

Kalo kerja di tempat yang kita gak suka, trus pas gak ada kerjaan, rasanya jam jalannya lamaaaaaaaaaaaaaaaaa banget :(
5 menit aja terasa 2 jam. *lebay dot com*
Dan hasilnya, begging-begging supaya jam bisa jalan lebih cepat. Hehehe...
Jadi inget rumah terus.
Jadi pengen nulis di MP terus. Hihihi...

So, semoga hari ini jamnya bisa lari deh
Trus pulang ketemu Sasha :)
Or creambath dulu kali ya, hahaha...
Pokoknya...pulang :D

*ditulisngacokarenabingungmongapaindikantorbarudanmasihsangatmerindukanpekerjaandikantorlama*

Rabu, 14 Juli 2010

Lagi deg-degan

Malam ini Bunda deg-degan banget
Soalnya besok hari pertama Sha masuk sekolah TK.
Duh,rasanya waktu berputar sangaaat cepaaat
Rasanya baru kemarin timang-timang Sha, tau-tau, besok dia udah jadi anak sekolahan,hehehe...

Tadi pun Bunda udah laporan ke Ayah Riza, kalo besok Sha mulai sekolah.
Alhamdulillah,tadi pagi Bunda berkesempatan ziarah ke makam Ayah, jadi bisa langsung lapor :p

So, tas Sha udah siap, sepatu siap, seragam siap.
Tapi tetep aja Bundbund deg-degan :p
Jadi, mending tidur aja deh :D
Besok kudu anter Sha.

Doakan yaaaa...

Sabtu, 13 Februari 2010

Sha, Daily




Ini gaya sehari-harinya Sasha...
Terbaru..
eh, agak terbaru...
:P

Konser Pertama Sha




Tanggal 6 desember lalu, dalam rangka merayakan Natal, sekolah musik Sha ikut serta dalam acara yang diselenggarakan oleh PIM.
Sha kebagian unjuk kebolehan memainkan lagu "Roti Panas" (Three Blind Mice) dengan electone.
Seru juga karena Sha harus bermain dengan teman-teman sebayanya yang berbeda kelas.
Sha antusias sekali mainnya...
Yang nonton cukup banyak walaupun pertunjukan itu sendiri terganggu dengan suara kereta yang lewat.
Waktu tunggu naik pentas yang cukup lama bikin Sha bete juga.
Untung bisa diatasi dengan baik, walaupun agresifnya Sha sempet keluar juga.
Tapi alhamdulillah semua bisa terlewati dengan baik.
So, liat aja aksi Sha berikut ini ya :D

Kamis, 28 Januari 2010

Selasa, 26 Januari 2010

Sha, The Latest Pics




ini foto terbaru Sasha yang diambil tahun lalu,hehehe
belum ada pose terbaru, eh udah ding, tapi belum diupload, hehehe...
So, ini buat koleksi Bunda nih...

Rabu, 20 Januari 2010

mellow yellow...

Minggu, 10 Januari 2010