Senin, 04 Mei 2009

Selingkuh atau Poligami Part II

Hmmm...melanjutkan sedikit tentang selingkuh dan poligami ini...*clingak-clinguk..nyari ibu-ibu yang udah mau ngelempar saya pake sendal,hehehe*
Saya cuma mau mengulangi...kalimat yang terdahulu...
Buat saya...sekali lagi...buat saya...hati ini cukup besar untuk menerima banyak cinta...

Tulisan ini saya buat dari pengalaman saya sendiri baru-baru ini...
*Ya iyalah, kalo pengalaman orang lain, saya bisa digampar bolak-balik sama yang punya story...mana kode etik ke-konselor-an loe,huehehehehe*
 
Sepeninggal Ayah, tentulah saya berstatus single lagi *tepok jidaat...yaeya laaah*
Saya cukup kelimpungan sebenernya karena gak ada orang yang didengarkan curhatnya dan mendengarkan curhat saya...
Sampe akhirnya saya menemukan sebuah warung khusus buat buang sampah dan ngobrolin soal gak penting... *thanks ya enyak-enyak*
Sebelum menemukan tempat ini, saya bingung karena saya gak pernah punya temen cewek yang cukup dekat. Ada pun cuma beberapa dan semua sudah sibuk ngurusin suami dan anak.
Sahabat-sahabat terdekat saya semua laki-laki dan some of them are my exes....*tahan dulu lempar sandalnya yaaa...*
So, ke-single-an saya, membuat saya takut untuk mendekat kembali ke mereka karena saya tahu, pasangan mereka belum tentu menerima saya dan saya pahaaaaam sekali kalo pasangan mereka kuatir dengan saya.
Saya berusaha sekuat tenaga untuk menjauh, berusaha untuk tidak memikirkan keinginan saya untuk curhat, berusaha mengalihkan semuanya ke Multiply, berusaha untuk melakukan segala cara untuk mengalihkan kesedihan saya ke sesuatu yang lain.
Tapi, i'm just a human...
Beberapa kali "strike" menjebolkan pertahanan saya dan saya tau, saya perlu katarsis.
Well, now you know, i'm not that tough...

Lha, trus, apa hubungannya dengan poligami...???
Beberapa kali "strike" menghubungkan saya dengan seorang sahabat lama...
Sudah 14 tahun kami bersahabat, suka duka kami lewati bersama, singkat kata, banyak peristiwa yang kami jalani sampai-sampai kami terhubung dengan cara yang cukup aneh menurut saya...
Gimana gak aneh...
Apabila di suatu hari gak ada hujan gak ada angin saya tiba-tiba jadi bad mood, itu artinya, dia sedang butuh saya... i have to pick up my phone to call him, dan percakapan itu gak akan putus sampe sekitar 2 jam...karena harus denger dia curhat.
Begitu juga sebaliknya...
Malam hari tanpa kedatangannya rasanya aneeeeh sekali.
Once, saya pikir saya jatuh cinta sama dia...saya bilang sama dia, tapi tak berbalas...
But that's not a big deal karena semuanya berjalan biasa saja...
Jarak Jakarta - Semarang pun juga gak memisahkan kami
Telpon, surat, kunjungan-kunjungan kalo saya pulang kampung pun terus berjalan

Tapi bukan berarti hubungan kami berjalan mulus..
Ibarat piring, kalo sering berbenturan, akan pecah juga...
Once, saya banting-bantingan pintu dan mengusir dia pergi dari rumah saya karena pacarnya melabrak saya... lewat dia sih...
Saya marah..marah besar karena saya dianggap seperti pacar gelapnya...
Padahal saya sahabatnya... bukan pacarnya...
Saya tanya dia...kenapa pacarnya begitu marah sama saya
Dia bilang, pacarnya cemburu karena nama saya selalu terucap dalam pertemuannya
Pacarnya marah karena dia selalu bilang..."kata Ika......"
Well, saya jadi ketawa mengingatnya...
Tapi dulu saya marah besar... Hati saya sakit rasanya, bagaimana dia bisa pacaran dengan orang lain padahal yang ada di kepalanya cuma saya...
Hehehe..let's skip that part lah...
Yang jelas...karena saya down...maka, terhubunglah lagi antara saya dan dia...lewat mimpinya dia yang melihat saya berjalan berdua dengan dia...*hehehehe, serasa cenayang ya*

Well, he call me at the right time...
Di saat saya paling down tapi merasa dia tidak bisa ada di dekat saya
Btw, statusnya sekarang adalah bapak beristri satu dan beranak satu
Waktu masih ada mas Riza, hubungan kami bertiga juga fine-fine saja

Trus, hubungan sama poligaminya gimana niiiih????
Sabar ya sodara-sodara...
Ini baru mau sampe...
Well....
Seperti cerita sinetron...
Pada suatu hari, my dearest best friend send me an sms...
Dia tanya...
Ika, apa yang kamu pikirkan dengan kata "poligami"? Are you ok or not ok?
Dan ini jawaban saya....

"Saya OK dengan poligami. Kalo kamu tanya kenapa? Beikut alasan-alasan saya:
1. Saya tau bahwa hati kita cukup besar untuk menerima banyak cinta.
2. Saya baru mengerti, bahwa saat kita benar-benar mencintai seseorang, kita tidak pernah merasa cukup baik untuk orang yang kita cintai itu. Untuk membahagiakannya, kita akan rela berbuat apapun untuknya. Termasuk membiarkan dia mencari kebahagiaannya bukan pada kita karena kita tidak cukup untuknya. Bahkan mencarikan seseorang untuk melengkapi kehidupannya. Karena saat melihat dia tersenyum bahagia, bahagia itu, jadi milik kita juga... Saya pikir, itulah kenapa dijanjikan surga untuk orang yang mencinta"
Tapi...
Tidak semua orang punya pikiran yang sama dengan saya. Saya punya pemikiran ini karena saya sudah melewati tahapan-tahapan yang membuat saya seperti ini. Emang kenapa tiba-tiba mikirin poligami?"

Dia jawab lagi..."ah, enggak papa. cuma pengen tau pemikiran seorang ika aja"

Ya, itulah pemikiran saya tentang poligami...
Bahwa tidak ada yang salah dengan poligami
Tapi syarat untuk mempunyai istri dengan kerelaan hati dan pemahaman poligami sulit adanya...
Secara naluri, gak ada orang yang suka berbagi
Saya pun mungkin paham...tapi belum tentu saya bisa menjalani
Walaupun saya yakin, pemahaman saya mungkin bisa membantu saya mengatasi kesulitan saya..

Kemudian, rasa adil yang dituntut dari seorang suami, sangat sulit didefinisikan...
Bercandanya nih, jumlah hari aja ada tujuh, kalo dibagi 3 hari- 3 hari...masih ada sisa 1 hari...Gimana ngebaginya 1 hari coba? jam 00 - 12 di tempat istri pertama, jam 12 - 00 di istri kedua?
Kasian deh suaminya... Mesti bisa teleport,hehehehe....
So, Bapak-bapak, you better think lah about having poligami...
Inget badan, huehehehehe... Inget penghasilan...
Gimana kalo para istri sepakatan, 1 hari itu jadi hari libur buat suami, tapi pake kompensasi...
Kompensasinya dikasih duit buat belanja di mall...sampe orgasmeeee....huahahahahhaha.....
*hmmm...kira-kira berapa duit ya, belanja sampe puwas gituh?*

Dan, Saudara-saudara...
Lagi-lagi seperti cerita sinetron...
Di sms berikutnya, dia bertanya...
"If you ok, mau gak nikah sama aku...."
Huehehehehehhehehehe...
Seperti sinetron pula *saya harap saya jawab seperti ini...*
Maaaaaan, you are 14 years late!
Huahahahhahahahahahhaha....

Masih berani berpoligami, Bapak-bapak?
Ibu-ibu, bersuka rialah kalo Bapaknya minta poligami...
Selain dapet surga...dapet kompesasi uang belanja sampe puwash....
Huahahhahahahahahahahhaha...
Atau mau selingkuh aja? Tapi katanya, biar nikmat, selingkuh itu haram, huahahahahaa...
Semuanya terserah anda deh...
Wong ini kehidupan anda...
Dosanya pun ditanggung sendiri-sendiri

Lanjut ke Selingkuh atau Poligami Part III


PS:
Tulisan ini dibuat berdasarkan cerita sebenarnya tanpa maksud untuk menyinggung siapa pun. Mohon maaf apa bila apa yang merasa tersinggung...







33 komentar:

eddy JP mengatakan...

Hua..ha.ha.banyak ibu ibu yang menolak tiket ke sorga lewat jalur ini Ka :))

ika kharisma mengatakan...

hayaaaah, si embah...
langsung nyambung aja kalo ngomongin yang beginian mah...
aku juga udah ditawarin, tapi gak mau ah
kasian istri pertamanya...
ntar gak laku lagiii...
aku kan love of my life-nya, huahahahahahahahahhahaha *pede jaya dot com*

Fayyadh Pandya mengatakan...

Menarik mbak, saya juga sadar bahwa poligami itu ada dalam ajaran Islam dan memang ada tahapan2nya, adil, atas keridoan istri pertama dll, dan tentu untk kemaslahatan bersama (misal dulu poligami disarankan dengan janda beranak karena banyak sahabat yang wafat ketika perang, maaf bukan bermaksud menyinggung mbak). dan stu lagi, kata Quraish Shihab, poligami itu boleh diibaratkan dengan pintu darurat pesawat yang boleh dibuka ketika dalam keadaan genting.. Terusnya mbak, aku bingung... ha...:)) gak ada perempuan yang mau dipoligami :)),
tapi kalau memang keadaan darurat misal istri pertama dipastikan tidak bisa memberikan keturunan, atau berhalangan tetap, aku masihbisa terima mbak... two thumbs up for your struggle :)

Teh Icho mengatakan...

Biaya tiketnya gak kebayar pake Uang sih Mbah.. pake perasaaan, padahal persaan itu gak keukur nominalnya.
Buat Ika.. gimana resepnya supaya ikhlas di poligami ? koq susah yaaa cari Ikhlas ih

dizna hasan mengatakan...

hi mba, aku salah satu yang ga setuju poligami, gimana donk.....?

zeeva cakranegara mengatakan...

enggak selingkuh, gak poligami, ttp masuk surga, n ttp belanja sampe orgasme wagagagag

Dian, Mumu Darrell mengatakan...

jadi perlu gw lempar sendalnya pa gak ya mak????

Kirana Djainul mengatakan...

Hmm..bole blanja sampe puas ya? Hmm..

Tp kaga bakal puas deh gw klo kepikir jatah gw mesti dibagi. Gw bakal lebih puas blanja jatah 100% biar cuma cepek, timbang cepek juta tapi kepotong sejuta buat istri satunya..*pelit*

Kirana Djainul mengatakan...

Tetep ga rela even semilyar potong goban!

Rini- bundana Naura mengatakan...

Ikaaa..ga kpikiran ka, gwpan masih abegeh hihi

Linda Fitriwati mengatakan...

Pucing ahhh

arie alina mengatakan...

semilyar....

mmmh.. si "S".. temennya AA, baru renov rumah sampe 15 M.. dan di basementnya muat 20 mobil...
kira2 duid dari mana yaaa??

semilyar mah gag ada seupilnya diaa...

*ngelamun siang2..pengen beli marc jacobs*

Kirana Djainul mengatakan...

@arie
Jadi caddy si S aja, mana tauk ketiban bottega veneta..

ika kharisma mengatakan...

ini yang dulu saya bicarakan dengan ayah...
kata saya waktu itu..."dan saya (istri) adalah pramugari yang akan membantu membuka pintu itu...karena, pramugari bertugas mendampingi penumpang pada saat darurat..."
dan kemudian kami bersepakat, bahwa apabila suatu waktu ada alasan yang reasonable selain jatuh cinta (karena jatuh cinta harusnya bisa berlaku buat istri juga) maka saya akan mengijinkan dia untuk berpoligami.
Kami sama-sama sudah menyepakatinya.
Tapi, pada akhirnya, saya sampai pada "tahap" sangat mencintainya... dan merasa saya tidak sempurna...
Maka saat itu, saya merasa egois untuk membatasi haknya mencintai...
Tapi, digarisbawahi saja, bahwa selain "rasa" ada hal-hal lain yang harus dipikirkan oleh suami sebelum berpoligami...
Ada tanggung jawab membimbing para istri dan anak-anak, serta kewajiban menafkahinya...
Well, it's not a little thing to handle... :)
Oke, mbak Dy :)

ika kharisma mengatakan...

lho...ya gak papa tho...
kenapa harus bertanya :)
it's okay to say no...
it's your life and it's your heart too
right? :)

ika kharisma mengatakan...

ini favorit gueeeee.... :)

ika kharisma mengatakan...

huahahahahahahahahahhahahahhaha...
loe lempar gue tangkep, muw...
jadi jangan lupa ngelemparnya pake crocs yaaaa....

ika kharisma mengatakan...

huahahahahahhahahahahahahahahhaha....
kalo gue mah mending terima duit aslinya dari pada cuma ngebayangin dapet duit cepek juta dikurang sejuta....

ika kharisma mengatakan...

huehehehehehehehehehehehhhehehe....

ika kharisma mengatakan...

gak usah dipikirin, rin...
it comes from the process...

ika kharisma mengatakan...

minum panadol deh, bu, hihihihihihihihihihi...

ika kharisma mengatakan...

marc jacobs apaan seh?

ika kharisma mengatakan...

ini lagi...
apaan sihh?
bottega veneta...sounds like mentega for me
merek mentega ya?

ika kharisma mengatakan...

laaaaah...jangan tanya saya, buuuu...
tanya yang mau poligami...hehehehe...
sampe sekarang saya pun belum bisa jawab pertanyaannya
he's way too late...
dan saya kasian sama istrinya...
dulu saya pernah bilang, jangan nikah kalo belum mantep...
well, pemikiran saya, mungkin rumah tangganya lagi goyah
dan mestinya saya bisa dampingin dia memperbaikinya
bukan malah menambah bebannya
saya cuma merasa kehilangan sahabat saya...
*doooh, ibuuu.... saya jadi kangen dia...kangen ngobrol panjangnya, kangen berantemnya....*

Alfa Kurnia (Nia) mengatakan...

Huehehehe... Kalo jatah belanja dibagi masih oke lah, tapi kalo jatah syahwat yang dibagi hiiiii... ga bisa ngebayangin walaupun dituker sama belanja sepuasnya ;p

ika kharisma mengatakan...

huehehehehehehehehehehe...
kalo kita sudah mencinta...kadang gak perlu dibayangin kan, hehehehehehehe...

Kristin Halim mengatakan...

pembicaraan-nya berat niiihh :p but interesting! :)

ika kharisma mengatakan...

hehehehehe...
sekali-sekali ngomongin yang berat

Maya Ekatrina mengatakan...

jawabannya teuteup.... anti poligami, hehehehehehe....

gardhika paksi mengatakan...

Maafkan kakak saya yang kurang tau merek dagang internasional... hihihi... biar saya bantu

@mbak ika : kak... Marc Jacobs itu gue juga gak tau sich... antara tas ato sepatu ato malah baju mungkin yach... tapi yang jelas kalo Bottega Veneta itu tas...

Hahahha... gue setuju banget sama lo 'bout poligami.... better think million times before do the 'poligami'... interesting...

Nala Alamsyah mengatakan...

Bagi saya poligami hanya soal syahwat lelaki yang dibungkus dengan paham agama yang dipelintir. Dan poligami pun ibarat candu. Kalau si laki-laki bisa membuat alasan menyakinkan untuk mendapat dua istri. Selanjutnya dia pun akan makin lihai membuat alasan untuk mengoleksi istri ketiga dan seterusnya.
Jangan berkaca pada kisah hidup Rasul. Dia Rasul and we are just human being.
Gosh..come on Ika!!!hehehe..

ika kharisma mengatakan...

@nala: hmmm,aku sih gak berkaca pada kehidupan beliau... Aku melihat pada hidupku sendiri kok... :D Tapi,mungkin aku juga ga mau dipoligami,hanya paham...bahwa saat kita merasa tidak sempurna untuk orang yang kita cintai,kita ingin melengkapinya walau datang dari orang lain...

Civic Wonder mengatakan...

Andai semua wanita berfikiran seperti ini............(seraya menatap ke langit-tangit)... hehehe..