Apa sih yang tergambar di benak Anda saat mendengar kata 'cantik'?
Saya berani bertaruh, hampir semua dari Anda,punya imaji seorang perempuan berkulit putih, berhidung mancung, berdagu runcing, bibirnya tipis, berambut panjang, berbadan tinggi semampai dan punya buah dada besar...
If it's a real woman, let's say...she's..................... (hmmm,diisi sendiri aja ya,hehehe)
Tadinya, saya pun punya bayangan seperti itu...
Bahkan saya ingin menjadi seperti itu...
Tapi,hari ini, saya melihat kecantikan yang seperti itu benar-benar membosankan...
Kok bisaaaaa?
Well, I should say, saya gak tau persis alasannya...
Tapi hampir 2 minggu saya bergabung di sebuah klub kebugaran, saya selalu disuguhi kecantikan yang seragam itu.
Rata-rata mereka datang bergerombol
Memakai pakaian olah raga dan segala asesorisnya,juga perlengkapan sehabis olah raga yang bertuliskan merek yang perlu saya tanyakan dulu ke adik saya dan teman saya,hehehe *lirik-lirik arie*
Setelah berolah raga, wajah pun dipoles dengan make-up dengan merek ternama.
Dan hasilnya...wajah-wajah yang sama,satu sama lainnya... *berasa kembar, hehehe...*
Body mereka....wuiiiiih,jangan ditanya...
Dalam balutan pakaian yang sedang tren saat ini, tampak jelas lekuk-lekuk tubuh yang bisa membuat pria menengok 2x.
Tapi lagi-lagi...
I should say,kecantikan seperti itu...buat saya...
Membosankan...
Semua terlalu sama...
Buat saya, cantik tidak berarti slim...apalagi kurus kerontang *hmmm...mestinya kering kerontang ya :p*... buat saya,proporsional,padat berisi is better. Seperti tokoh perempuan favorit saya di Gray's Anatomy, dr.Callie... Saya yakin,banyak orang-orang gak sepakat... Hehehehe... Tapi,yaaa...itulah yang cantik dan seksi menurut saya.
Cantik tidak berarti putih... Orang-orang cantik buat saya adalah Tyra Banks, Beyonce Knowles, Alicia Keys, Kajol, Aishvarya Ray... Gak putih-putih amat kan mereka itu...
Yaaa...
Semua orang boleh punya pilihan cantik dan tampan sesuai selera masing-masing...
Seperti saya yang gak terlalu tertarik liat pria berkulit putih...
Buat saya, gak macho,hehehehe...
But again...
Cantik gak harus putih dan langsing
Sepanjang kita bisa menerima diri kita apa adanya, kenapa harus repot-repot diet sampe lemes karena pengen kurus? Atau menghabiskan uang jutaan rupiah untuk beli pemutih kulit?
Buat saya, yang penting sehat, yang penting proporsional.
Kalo udah merasa badan gak enak, yuuuk olah raga.
Kalo merasa kurang putih,hehehe...
Ingat pasal pertama, cantik itu gak perlu putih
Yang diperluin cuma PeDe...
So, mau cantik?
Yuk, kita mensyukuri apa yang kita punya...
Kalau sudah, niscaya, kecantikan akan memancar...
Jadi, selamat jadi cantiiik yaaaa....
*reminder buat aku untuk selalu bersyukur*
Senin, 11 Mei 2009
My First Day...
Fiiiiuh...
Akhirnya...
Masuk juga aku ke dunia baru
Yang bener-bener baru
Seharian ini capek juga
Karena harus membaca semua guideline yang ada
Melihat-lihat semua format laporan yang ada
Eits...kayaknya sih belum semua ding
Masih banyaaaak yang belum
Kalo ditanya gimana perasaannya...
Well,masih lurus-lurus aja...
Masih belum ada gregetnya
Semua masih dipelajari
Apalagi teamnya orang baru semua
Tapi tetep lah...
Semangaaaaat...!
Akhirnya...
Masuk juga aku ke dunia baru
Yang bener-bener baru
Seharian ini capek juga
Karena harus membaca semua guideline yang ada
Melihat-lihat semua format laporan yang ada
Eits...kayaknya sih belum semua ding
Masih banyaaaak yang belum
Kalo ditanya gimana perasaannya...
Well,masih lurus-lurus aja...
Masih belum ada gregetnya
Semua masih dipelajari
Apalagi teamnya orang baru semua
Tapi tetep lah...
Semangaaaaat...!
Selasa, 05 Mei 2009
Selingkuh atau Poligami Part III
Sedikit mau cerita lagi...
Ada satu cerita indah dan satu cerita buruk soal poligami...
Cerita indahnya dulu ya...
Di sekitar rumah saya, ada pasangan yang poligami
Dulu si istri kedua tinggal sendiri dengan membesarkan 3 anak gadis
Saya tau dulu keluarga mereka disupport oleh bapaknya
Tapi sejak dulu pun saya tau, si ibu (istri kedua) ini harus berjuang sendiri juga
Berjuang untuk menafkahi keluarga
Berjuang untuk melindungi keluarganya dari penghakiman orang-orang di sekitarnya
Berjuang membesarkan anak-anaknya untuk berbeda dan siap menerima perbedaan itu
Dan itu bukan soal yang mudah
Tapi kini saya lihat anak-anak mereka tumbuh sempurna
Menjelma jadi gadis-gadis cantik yang juga kuat
Menjadi anak-anak terpintar di lingkungan kami
Serta menjadi pribadi yang mandiri
Well, itu juga bukan hal yang mudah kan...
Yang paling saya kagumi dari keluarga ini adalah
Kerelaan mereka menerima orang yang mungkin selama ini memusuhi mereka
Siapa kira-kira...
Ya...mereka (sang ibu dan anak bungsunya) kini merawat istri pertama bapaknya dan sekaligus bapaknya yang mulai renta
Saya tadinya tak habis pikir..
Terbuat dari apa hati mereka?
Apa yang bisa membuat para istri bisa rela dan menjadi saling bergantung?
Saya pikir lagi... well, mungkin itulah sebuah keikhlasan
Mungkin juga cinta yang saling melengkapi karena nobody's perfect..
Ya, nobody's perfect...
Dan cinta seperti itu datang bagi orang yang sudah siap menerimanya,
sudah siap dengan ikhlasnya...
Ya...itu cerita indahnya...
Tentu saja keindahan gak pernah dateng sendirian...
Ada juga cerita jeleknya
Yang akhirnya membawa bapak RT tercinta berurusan dengan Pak Polisi gara-gara harta gono-gini... Hehehehe...
Mungkin yang jeleknya mah udah sering denger ceritanya ya...
Bahkan mungkin ada yang bisa melengkapi postingan ini dengan 2 atau bahkan 3 cerita itu...
Silahkan-silahkan...
Jadi saya gak perlu cerita lagi kan,hueheheehhehehe
Soalnya mau kerja dulu
Yang jelas, saya tidak pro poligami
Tapi gak bisa bilang kontra poligami
Everybody has their own reason
Dan kita orang yang di luar gak punya hak untuk menghakimi apa pun
Yang mau saya tunjukkan dari cerita-cerita saya cuma satu...
"Semua orang punya alasan sendiri-sendiri dan tidak ada yang perlu dihakimi"
Saya sedih melihat berita AA, Nasruddin, juga si Caddy itu
GOsip, berita atau apa pun itu, menghancurkan masa depan si Caddy juga AA dan bahkan berimbas sama keluarga mereka semua.
Cerita-cerita saya pun mungkin hanya berlaku buat saya...
Tapi kalo kebetulan ada yang sama, mohon maaf, bila sudah menyinggung perasaan...
It's your life...
It's your heart...
You choose...
Live with it...
Take no regret...
Then...
You find your own happiness inside...
*THE END*
Ada satu cerita indah dan satu cerita buruk soal poligami...
Cerita indahnya dulu ya...
Di sekitar rumah saya, ada pasangan yang poligami
Dulu si istri kedua tinggal sendiri dengan membesarkan 3 anak gadis
Saya tau dulu keluarga mereka disupport oleh bapaknya
Tapi sejak dulu pun saya tau, si ibu (istri kedua) ini harus berjuang sendiri juga
Berjuang untuk menafkahi keluarga
Berjuang untuk melindungi keluarganya dari penghakiman orang-orang di sekitarnya
Berjuang membesarkan anak-anaknya untuk berbeda dan siap menerima perbedaan itu
Dan itu bukan soal yang mudah
Tapi kini saya lihat anak-anak mereka tumbuh sempurna
Menjelma jadi gadis-gadis cantik yang juga kuat
Menjadi anak-anak terpintar di lingkungan kami
Serta menjadi pribadi yang mandiri
Well, itu juga bukan hal yang mudah kan...
Yang paling saya kagumi dari keluarga ini adalah
Kerelaan mereka menerima orang yang mungkin selama ini memusuhi mereka
Siapa kira-kira...
Ya...mereka (sang ibu dan anak bungsunya) kini merawat istri pertama bapaknya dan sekaligus bapaknya yang mulai renta
Saya tadinya tak habis pikir..
Terbuat dari apa hati mereka?
Apa yang bisa membuat para istri bisa rela dan menjadi saling bergantung?
Saya pikir lagi... well, mungkin itulah sebuah keikhlasan
Mungkin juga cinta yang saling melengkapi karena nobody's perfect..
Ya, nobody's perfect...
Dan cinta seperti itu datang bagi orang yang sudah siap menerimanya,
sudah siap dengan ikhlasnya...
Ya...itu cerita indahnya...
Tentu saja keindahan gak pernah dateng sendirian...
Ada juga cerita jeleknya
Yang akhirnya membawa bapak RT tercinta berurusan dengan Pak Polisi gara-gara harta gono-gini... Hehehehe...
Mungkin yang jeleknya mah udah sering denger ceritanya ya...
Bahkan mungkin ada yang bisa melengkapi postingan ini dengan 2 atau bahkan 3 cerita itu...
Silahkan-silahkan...
Jadi saya gak perlu cerita lagi kan,hueheheehhehehe
Soalnya mau kerja dulu
Yang jelas, saya tidak pro poligami
Tapi gak bisa bilang kontra poligami
Everybody has their own reason
Dan kita orang yang di luar gak punya hak untuk menghakimi apa pun
Yang mau saya tunjukkan dari cerita-cerita saya cuma satu...
"Semua orang punya alasan sendiri-sendiri dan tidak ada yang perlu dihakimi"
Saya sedih melihat berita AA, Nasruddin, juga si Caddy itu
GOsip, berita atau apa pun itu, menghancurkan masa depan si Caddy juga AA dan bahkan berimbas sama keluarga mereka semua.
Cerita-cerita saya pun mungkin hanya berlaku buat saya...
Tapi kalo kebetulan ada yang sama, mohon maaf, bila sudah menyinggung perasaan...
It's your life...
It's your heart...
You choose...
Live with it...
Take no regret...
Then...
You find your own happiness inside...
*THE END*
Senin, 04 Mei 2009
Selingkuh atau Poligami Part II
Hmmm...melanjutkan sedikit tentang selingkuh dan poligami ini...*clingak-clinguk..nyari ibu-ibu yang udah mau ngelempar saya pake sendal,hehehe*
Saya cuma mau mengulangi...kalimat yang terdahulu...
Buat saya...sekali lagi...buat saya...hati ini cukup besar untuk menerima banyak cinta...
Tulisan ini saya buat dari pengalaman saya sendiri baru-baru ini...
*Ya iyalah, kalo pengalaman orang lain, saya bisa digampar bolak-balik sama yang punya story...mana kode etik ke-konselor-an loe,huehehehehe*
Sepeninggal Ayah, tentulah saya berstatus single lagi *tepok jidaat...yaeya laaah*
Saya cukup kelimpungan sebenernya karena gak ada orang yang didengarkan curhatnya dan mendengarkan curhat saya...
Sampe akhirnya saya menemukan sebuah warung khusus buat buang sampah dan ngobrolin soal gak penting... *thanks ya enyak-enyak*
Sebelum menemukan tempat ini, saya bingung karena saya gak pernah punya temen cewek yang cukup dekat. Ada pun cuma beberapa dan semua sudah sibuk ngurusin suami dan anak.
Sahabat-sahabat terdekat saya semua laki-laki dan some of them are my exes....*tahan dulu lempar sandalnya yaaa...*
So, ke-single-an saya, membuat saya takut untuk mendekat kembali ke mereka karena saya tahu, pasangan mereka belum tentu menerima saya dan saya pahaaaaam sekali kalo pasangan mereka kuatir dengan saya.
Saya berusaha sekuat tenaga untuk menjauh, berusaha untuk tidak memikirkan keinginan saya untuk curhat, berusaha mengalihkan semuanya ke Multiply, berusaha untuk melakukan segala cara untuk mengalihkan kesedihan saya ke sesuatu yang lain.
Tapi, i'm just a human...
Beberapa kali "strike" menjebolkan pertahanan saya dan saya tau, saya perlu katarsis.
Well, now you know, i'm not that tough...
Lha, trus, apa hubungannya dengan poligami...???
Beberapa kali "strike" menghubungkan saya dengan seorang sahabat lama...
Sudah 14 tahun kami bersahabat, suka duka kami lewati bersama, singkat kata, banyak peristiwa yang kami jalani sampai-sampai kami terhubung dengan cara yang cukup aneh menurut saya...
Gimana gak aneh...
Apabila di suatu hari gak ada hujan gak ada angin saya tiba-tiba jadi bad mood, itu artinya, dia sedang butuh saya... i have to pick up my phone to call him, dan percakapan itu gak akan putus sampe sekitar 2 jam...karena harus denger dia curhat.
Begitu juga sebaliknya...
Malam hari tanpa kedatangannya rasanya aneeeeh sekali.
Once, saya pikir saya jatuh cinta sama dia...saya bilang sama dia, tapi tak berbalas...
But that's not a big deal karena semuanya berjalan biasa saja...
Jarak Jakarta - Semarang pun juga gak memisahkan kami
Telpon, surat, kunjungan-kunjungan kalo saya pulang kampung pun terus berjalan
Tapi bukan berarti hubungan kami berjalan mulus..
Ibarat piring, kalo sering berbenturan, akan pecah juga...
Once, saya banting-bantingan pintu dan mengusir dia pergi dari rumah saya karena pacarnya melabrak saya... lewat dia sih...
Saya marah..marah besar karena saya dianggap seperti pacar gelapnya...
Padahal saya sahabatnya... bukan pacarnya...
Saya tanya dia...kenapa pacarnya begitu marah sama saya
Dia bilang, pacarnya cemburu karena nama saya selalu terucap dalam pertemuannya
Pacarnya marah karena dia selalu bilang..."kata Ika......"
Well, saya jadi ketawa mengingatnya...
Tapi dulu saya marah besar... Hati saya sakit rasanya, bagaimana dia bisa pacaran dengan orang lain padahal yang ada di kepalanya cuma saya...
Hehehe..let's skip that part lah...
Yang jelas...karena saya down...maka, terhubunglah lagi antara saya dan dia...lewat mimpinya dia yang melihat saya berjalan berdua dengan dia...*hehehehe, serasa cenayang ya*
Well, he call me at the right time...
Di saat saya paling down tapi merasa dia tidak bisa ada di dekat saya
Btw, statusnya sekarang adalah bapak beristri satu dan beranak satu
Waktu masih ada mas Riza, hubungan kami bertiga juga fine-fine saja
Trus, hubungan sama poligaminya gimana niiiih????
Sabar ya sodara-sodara...
Ini baru mau sampe...
Well....
Seperti cerita sinetron...
Pada suatu hari, my dearest best friend send me an sms...
Dia tanya...
Ika, apa yang kamu pikirkan dengan kata "poligami"? Are you ok or not ok?
Dan ini jawaban saya....
"Saya OK dengan poligami. Kalo kamu tanya kenapa? Beikut alasan-alasan saya:
1. Saya tau bahwa hati kita cukup besar untuk menerima banyak cinta.
2. Saya baru mengerti, bahwa saat kita benar-benar mencintai seseorang, kita tidak pernah merasa cukup baik untuk orang yang kita cintai itu. Untuk membahagiakannya, kita akan rela berbuat apapun untuknya. Termasuk membiarkan dia mencari kebahagiaannya bukan pada kita karena kita tidak cukup untuknya. Bahkan mencarikan seseorang untuk melengkapi kehidupannya. Karena saat melihat dia tersenyum bahagia, bahagia itu, jadi milik kita juga... Saya pikir, itulah kenapa dijanjikan surga untuk orang yang mencinta"
Tapi...
Tidak semua orang punya pikiran yang sama dengan saya. Saya punya pemikiran ini karena saya sudah melewati tahapan-tahapan yang membuat saya seperti ini. Emang kenapa tiba-tiba mikirin poligami?"
Dia jawab lagi..."ah, enggak papa. cuma pengen tau pemikiran seorang ika aja"
Ya, itulah pemikiran saya tentang poligami...
Bahwa tidak ada yang salah dengan poligami
Tapi syarat untuk mempunyai istri dengan kerelaan hati dan pemahaman poligami sulit adanya...
Secara naluri, gak ada orang yang suka berbagi
Saya pun mungkin paham...tapi belum tentu saya bisa menjalani
Walaupun saya yakin, pemahaman saya mungkin bisa membantu saya mengatasi kesulitan saya..
Kemudian, rasa adil yang dituntut dari seorang suami, sangat sulit didefinisikan...
Bercandanya nih, jumlah hari aja ada tujuh, kalo dibagi 3 hari- 3 hari...masih ada sisa 1 hari...Gimana ngebaginya 1 hari coba? jam 00 - 12 di tempat istri pertama, jam 12 - 00 di istri kedua?
Kasian deh suaminya... Mesti bisa teleport,hehehehe....
So, Bapak-bapak, you better think lah about having poligami...
Inget badan, huehehehehe... Inget penghasilan...
Gimana kalo para istri sepakatan, 1 hari itu jadi hari libur buat suami, tapi pake kompensasi...
Kompensasinya dikasih duit buat belanja di mall...sampe orgasmeeee....huahahahahhaha.....
*hmmm...kira-kira berapa duit ya, belanja sampe puwas gituh?*
Dan, Saudara-saudara...
Lagi-lagi seperti cerita sinetron...
Di sms berikutnya, dia bertanya...
"If you ok, mau gak nikah sama aku...."
Huehehehehehhehehehe...
Seperti sinetron pula *saya harap saya jawab seperti ini...*
Maaaaaan, you are 14 years late!
Huahahahhahahahahahhaha....
Masih berani berpoligami, Bapak-bapak?
Ibu-ibu, bersuka rialah kalo Bapaknya minta poligami...
Selain dapet surga...dapet kompesasi uang belanja sampe puwash....
Huahahhahahahahahahahhaha...
Atau mau selingkuh aja? Tapi katanya, biar nikmat, selingkuh itu haram, huahahahahaa...
Semuanya terserah anda deh...
Wong ini kehidupan anda...
Dosanya pun ditanggung sendiri-sendiri
Lanjut ke Selingkuh atau Poligami Part III
PS:
Tulisan ini dibuat berdasarkan cerita sebenarnya tanpa maksud untuk menyinggung siapa pun. Mohon maaf apa bila apa yang merasa tersinggung...
Saya cuma mau mengulangi...kalimat yang terdahulu...
Buat saya...sekali lagi...buat saya...hati ini cukup besar untuk menerima banyak cinta...
Tulisan ini saya buat dari pengalaman saya sendiri baru-baru ini...
*Ya iyalah, kalo pengalaman orang lain, saya bisa digampar bolak-balik sama yang punya story...mana kode etik ke-konselor-an loe,huehehehehe*
Sepeninggal Ayah, tentulah saya berstatus single lagi *tepok jidaat...yaeya laaah*
Saya cukup kelimpungan sebenernya karena gak ada orang yang didengarkan curhatnya dan mendengarkan curhat saya...
Sampe akhirnya saya menemukan sebuah warung khusus buat buang sampah dan ngobrolin soal gak penting... *thanks ya enyak-enyak*
Sebelum menemukan tempat ini, saya bingung karena saya gak pernah punya temen cewek yang cukup dekat. Ada pun cuma beberapa dan semua sudah sibuk ngurusin suami dan anak.
Sahabat-sahabat terdekat saya semua laki-laki dan some of them are my exes....*tahan dulu lempar sandalnya yaaa...*
So, ke-single-an saya, membuat saya takut untuk mendekat kembali ke mereka karena saya tahu, pasangan mereka belum tentu menerima saya dan saya pahaaaaam sekali kalo pasangan mereka kuatir dengan saya.
Saya berusaha sekuat tenaga untuk menjauh, berusaha untuk tidak memikirkan keinginan saya untuk curhat, berusaha mengalihkan semuanya ke Multiply, berusaha untuk melakukan segala cara untuk mengalihkan kesedihan saya ke sesuatu yang lain.
Tapi, i'm just a human...
Beberapa kali "strike" menjebolkan pertahanan saya dan saya tau, saya perlu katarsis.
Well, now you know, i'm not that tough...
Lha, trus, apa hubungannya dengan poligami...???
Beberapa kali "strike" menghubungkan saya dengan seorang sahabat lama...
Sudah 14 tahun kami bersahabat, suka duka kami lewati bersama, singkat kata, banyak peristiwa yang kami jalani sampai-sampai kami terhubung dengan cara yang cukup aneh menurut saya...
Gimana gak aneh...
Apabila di suatu hari gak ada hujan gak ada angin saya tiba-tiba jadi bad mood, itu artinya, dia sedang butuh saya... i have to pick up my phone to call him, dan percakapan itu gak akan putus sampe sekitar 2 jam...karena harus denger dia curhat.
Begitu juga sebaliknya...
Malam hari tanpa kedatangannya rasanya aneeeeh sekali.
Once, saya pikir saya jatuh cinta sama dia...saya bilang sama dia, tapi tak berbalas...
But that's not a big deal karena semuanya berjalan biasa saja...
Jarak Jakarta - Semarang pun juga gak memisahkan kami
Telpon, surat, kunjungan-kunjungan kalo saya pulang kampung pun terus berjalan
Tapi bukan berarti hubungan kami berjalan mulus..
Ibarat piring, kalo sering berbenturan, akan pecah juga...
Once, saya banting-bantingan pintu dan mengusir dia pergi dari rumah saya karena pacarnya melabrak saya... lewat dia sih...
Saya marah..marah besar karena saya dianggap seperti pacar gelapnya...
Padahal saya sahabatnya... bukan pacarnya...
Saya tanya dia...kenapa pacarnya begitu marah sama saya
Dia bilang, pacarnya cemburu karena nama saya selalu terucap dalam pertemuannya
Pacarnya marah karena dia selalu bilang..."kata Ika......"
Well, saya jadi ketawa mengingatnya...
Tapi dulu saya marah besar... Hati saya sakit rasanya, bagaimana dia bisa pacaran dengan orang lain padahal yang ada di kepalanya cuma saya...
Hehehe..let's skip that part lah...
Yang jelas...karena saya down...maka, terhubunglah lagi antara saya dan dia...lewat mimpinya dia yang melihat saya berjalan berdua dengan dia...*hehehehe, serasa cenayang ya*
Well, he call me at the right time...
Di saat saya paling down tapi merasa dia tidak bisa ada di dekat saya
Btw, statusnya sekarang adalah bapak beristri satu dan beranak satu
Waktu masih ada mas Riza, hubungan kami bertiga juga fine-fine saja
Trus, hubungan sama poligaminya gimana niiiih????
Sabar ya sodara-sodara...
Ini baru mau sampe...
Well....
Seperti cerita sinetron...
Pada suatu hari, my dearest best friend send me an sms...
Dia tanya...
Ika, apa yang kamu pikirkan dengan kata "poligami"? Are you ok or not ok?
Dan ini jawaban saya....
"Saya OK dengan poligami. Kalo kamu tanya kenapa? Beikut alasan-alasan saya:
1. Saya tau bahwa hati kita cukup besar untuk menerima banyak cinta.
2. Saya baru mengerti, bahwa saat kita benar-benar mencintai seseorang, kita tidak pernah merasa cukup baik untuk orang yang kita cintai itu. Untuk membahagiakannya, kita akan rela berbuat apapun untuknya. Termasuk membiarkan dia mencari kebahagiaannya bukan pada kita karena kita tidak cukup untuknya. Bahkan mencarikan seseorang untuk melengkapi kehidupannya. Karena saat melihat dia tersenyum bahagia, bahagia itu, jadi milik kita juga... Saya pikir, itulah kenapa dijanjikan surga untuk orang yang mencinta"
Tapi...
Tidak semua orang punya pikiran yang sama dengan saya. Saya punya pemikiran ini karena saya sudah melewati tahapan-tahapan yang membuat saya seperti ini. Emang kenapa tiba-tiba mikirin poligami?"
Dia jawab lagi..."ah, enggak papa. cuma pengen tau pemikiran seorang ika aja"
Ya, itulah pemikiran saya tentang poligami...
Bahwa tidak ada yang salah dengan poligami
Tapi syarat untuk mempunyai istri dengan kerelaan hati dan pemahaman poligami sulit adanya...
Secara naluri, gak ada orang yang suka berbagi
Saya pun mungkin paham...tapi belum tentu saya bisa menjalani
Walaupun saya yakin, pemahaman saya mungkin bisa membantu saya mengatasi kesulitan saya..
Kemudian, rasa adil yang dituntut dari seorang suami, sangat sulit didefinisikan...
Bercandanya nih, jumlah hari aja ada tujuh, kalo dibagi 3 hari- 3 hari...masih ada sisa 1 hari...Gimana ngebaginya 1 hari coba? jam 00 - 12 di tempat istri pertama, jam 12 - 00 di istri kedua?
Kasian deh suaminya... Mesti bisa teleport,hehehehe....
So, Bapak-bapak, you better think lah about having poligami...
Inget badan, huehehehehe... Inget penghasilan...
Gimana kalo para istri sepakatan, 1 hari itu jadi hari libur buat suami, tapi pake kompensasi...
Kompensasinya dikasih duit buat belanja di mall...sampe orgasmeeee....huahahahahhaha.....
*hmmm...kira-kira berapa duit ya, belanja sampe puwas gituh?*
Dan, Saudara-saudara...
Lagi-lagi seperti cerita sinetron...
Di sms berikutnya, dia bertanya...
"If you ok, mau gak nikah sama aku...."
Huehehehehehhehehehe...
Seperti sinetron pula *saya harap saya jawab seperti ini...*
Maaaaaan, you are 14 years late!
Huahahahhahahahahahhaha....
Masih berani berpoligami, Bapak-bapak?
Ibu-ibu, bersuka rialah kalo Bapaknya minta poligami...
Selain dapet surga...dapet kompesasi uang belanja sampe puwash....
Huahahhahahahahahahahhaha...
Atau mau selingkuh aja? Tapi katanya, biar nikmat, selingkuh itu haram, huahahahahaa...
Semuanya terserah anda deh...
Wong ini kehidupan anda...
Dosanya pun ditanggung sendiri-sendiri
Lanjut ke Selingkuh atau Poligami Part III
PS:
Tulisan ini dibuat berdasarkan cerita sebenarnya tanpa maksud untuk menyinggung siapa pun. Mohon maaf apa bila apa yang merasa tersinggung...
Selingkuh atau Poligami?
Hehehe...
Saya jadi geli sendiri baca judul yang saya bikin...
Judul ini pasti bikin ibu-ibu jadi kebakaran jenggot...
Bapak-bapak mungkin jadi senyum-senyum.
Lho kok bisa?
Hehehehe...
Baca aja lah ceritanya...
Tulisan ini berawal dari kasus heboh AA yang jadi tersangka pembunuh Nasruddin gara-gara rebutan perempuan.
Kisah persisnya saya gak tau sih. Saya gak pernah liat tipi karena selalu kalah sama Playhouse Disney-nya Sasha. Yang jelas, kasus itu masalah cewek selingkuhan versus cewek yang akan dipoligami.
Gara-gara selingkuh, rusak harga diri sebelanga. Gara-gara selingkuh, jadilah diri pembunuh.
Tapi pertanyaan saya berikutnya, bangga gak sih tuh cewek dijadiin selingkuhan or diajak poligami sama orang-orang besar itu?
Hehehe...tanya aja sama ceweknya itu ya...
Rentetan pertanyaan terbesar kedua saya...
Kenapa sih orang selingkuh? Kenapa selingkuh itu jadi permasalahan besar?
Dan kapan orang dibilang selingkuh?
Hmmm...saya tau pasti... Definisinya bisa jadi banyak banget...
Tergantung masing-masing orang...
Tergantung motivasi pelakunya
Dan tentu saja, tergantung pada nilai yang dianut oleh masing-masing orang juga.
Kita gak bisa langsung menuduh orang selingkuh karena liat smsnya penuh dengan kata-kata sayang yang bukan dari istrinya, karena siapa tau orang itu sepakat dengan istrinya untuk mendefinisikan selingkuh bila sudah saling berhubungan badan dengan yang bukan istrinya.
Kita tidak bisa menuduh orang selingkuh hanya karena melihat orang yang kita kenal berjalan berdua dengan orang yang bukan pasangannya...
Karena...yaa...karena kita emang gak tau dia selingkuh atau tidak atau bagaimana komitmennya dengan pasangannya
We never know what's inside...
Moral of the story: Never judge something we never know...
Trus, gimana kalo kita yang mergokin pasangan kita melakukan hal-hal di luar kesepakatan yang sudah disepakati?
Well, daripada memulai festival piring terbang, kenapa gak coba kita bahas bersama masalah itu...
Tapi, lagi-lagi, semuanya berpulang pada pribadi masing-masing. Bisa gak membicarakan masalah itu baik-baik dengan pasangan.
Konon, permasalahan yang dibicarakan dengan kepala dingin akan menghasilkan sesuatu yang lebih indah dari pada dibicarakan dengan kepala panas.
Udah gitu, sebelum mulai perang, just take yourself one step backward.
Coba lihat permasalahan dari luar
Apa yang menyebabkan perselingkuhan itu terjadi
Kekurangan kah? Atau malah justru ada kelebihan dari pasangan yang membuat minder sehingga sulit untuk membuka komunikasi?
Kalo udah bisa duduk berdua dengan kepala dingin, coba dievaluasi lagi, bagaimana perjalanan cinta yang sudah dilalui berdua.
Apa yang perlu dihangatkan?
Apa yang perlu diperbaiki?
Well, buat saya...
Cukup sedikit terlambat untuk duduk bersama dengan Ayah
Dari perjalanan saya dengan dia, yang saya pelajari cuma satu...
Bahwa hati kita cukup besar untuk lebih dari satu cinta...
Hehehehe...
Soalnya, harus mencintai ayah dan sasha
Trus...poligaminya gimana?
Hihihihi...diterusin besok ya...
Saya mau fitness dulu, hehehehe
Lanjut ke Selingkuh atau Poligami II
Saya jadi geli sendiri baca judul yang saya bikin...
Judul ini pasti bikin ibu-ibu jadi kebakaran jenggot...
Bapak-bapak mungkin jadi senyum-senyum.
Lho kok bisa?
Hehehehe...
Baca aja lah ceritanya...
Tulisan ini berawal dari kasus heboh AA yang jadi tersangka pembunuh Nasruddin gara-gara rebutan perempuan.
Kisah persisnya saya gak tau sih. Saya gak pernah liat tipi karena selalu kalah sama Playhouse Disney-nya Sasha. Yang jelas, kasus itu masalah cewek selingkuhan versus cewek yang akan dipoligami.
Gara-gara selingkuh, rusak harga diri sebelanga. Gara-gara selingkuh, jadilah diri pembunuh.
Tapi pertanyaan saya berikutnya, bangga gak sih tuh cewek dijadiin selingkuhan or diajak poligami sama orang-orang besar itu?
Hehehe...tanya aja sama ceweknya itu ya...
Rentetan pertanyaan terbesar kedua saya...
Kenapa sih orang selingkuh? Kenapa selingkuh itu jadi permasalahan besar?
Dan kapan orang dibilang selingkuh?
Hmmm...saya tau pasti... Definisinya bisa jadi banyak banget...
Tergantung masing-masing orang...
Tergantung motivasi pelakunya
Dan tentu saja, tergantung pada nilai yang dianut oleh masing-masing orang juga.
Kita gak bisa langsung menuduh orang selingkuh karena liat smsnya penuh dengan kata-kata sayang yang bukan dari istrinya, karena siapa tau orang itu sepakat dengan istrinya untuk mendefinisikan selingkuh bila sudah saling berhubungan badan dengan yang bukan istrinya.
Kita tidak bisa menuduh orang selingkuh hanya karena melihat orang yang kita kenal berjalan berdua dengan orang yang bukan pasangannya...
Karena...yaa...karena kita emang gak tau dia selingkuh atau tidak atau bagaimana komitmennya dengan pasangannya
We never know what's inside...
Moral of the story: Never judge something we never know...
Trus, gimana kalo kita yang mergokin pasangan kita melakukan hal-hal di luar kesepakatan yang sudah disepakati?
Well, daripada memulai festival piring terbang, kenapa gak coba kita bahas bersama masalah itu...
Tapi, lagi-lagi, semuanya berpulang pada pribadi masing-masing. Bisa gak membicarakan masalah itu baik-baik dengan pasangan.
Konon, permasalahan yang dibicarakan dengan kepala dingin akan menghasilkan sesuatu yang lebih indah dari pada dibicarakan dengan kepala panas.
Udah gitu, sebelum mulai perang, just take yourself one step backward.
Coba lihat permasalahan dari luar
Apa yang menyebabkan perselingkuhan itu terjadi
Kekurangan kah? Atau malah justru ada kelebihan dari pasangan yang membuat minder sehingga sulit untuk membuka komunikasi?
Kalo udah bisa duduk berdua dengan kepala dingin, coba dievaluasi lagi, bagaimana perjalanan cinta yang sudah dilalui berdua.
Apa yang perlu dihangatkan?
Apa yang perlu diperbaiki?
Well, buat saya...
Cukup sedikit terlambat untuk duduk bersama dengan Ayah
Dari perjalanan saya dengan dia, yang saya pelajari cuma satu...
Bahwa hati kita cukup besar untuk lebih dari satu cinta...
Hehehehe...
Soalnya, harus mencintai ayah dan sasha
Trus...poligaminya gimana?
Hihihihi...diterusin besok ya...
Saya mau fitness dulu, hehehehe
Lanjut ke Selingkuh atau Poligami II
Langganan:
Postingan (Atom)